Computer File
Studi awal pembuatan kopi tanpa kafein [decaffeinated coffee]
Kopi tanpa kafein (decaffeinated coffe) belum banyak diproduksi di
Indonesia, padahal nilai jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan kopi biasa. Belum berkembangnya produk ini disebabkan masyarakat Indonesia masih menikmati efek dari kafein dalam kopi tanpa melibat dampak negatifnya. Dengan mampu memproduksi kopi tanpa kafein dalam negeri maka nilai jual kopi dapat ditingkatkan, tidak perlu lagi mengimpor decaffeinated coffee dari negara lain dan bahaya yang dapat disebabkan oleh kafein dapat diminimalisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektivitas reduksi kafein dalamgreen beans dan roasted coffee tanpa mengurangi terlalu banyak komponen yang harus terkandung dalam kopi (kealkalian abu dan sari kopi) dan untuk mempelajari pengaruh perbandingan pelarut/bahan dan jenis biji kopi yang
digunakan terhadap rendemen kafein dan kualitas kopi tanpa kafein (kealkalian abu dan sari kopi) serta kondisi terbaiknya. Metode dalam penelitian ini adalah pembuatan larutan jenuh aroma dan rasa kopi, yang selanjutnya akan digunakan untuk mengekstraksi kafein dari biji
kopi. Analisa produk yang dilakukan meliputi penentuan Kadar kafein, Kadar kealkalian abu, dan sari kopi. Kadar kafein dalam kopi ditentukan dengan metode Bailey-Andrew. Sedangkan, Kadar kealkalian abu dan sari kopi ditentukan dengan cara yang tercantum pada sm 01-2983-1992 dan sm 01-3542-1994. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa jumlah kafein yang dapat diekstrak dari roasted cOffee lebih banyak dibandingkan dari green beans. Sedangkan, jika ditinjau dari mutu yang dapat dipertahankan (kealkalian abu dan sari kopi), ekstraksi kafein dari green beans lebih efektif dibandingkan dari roasted coffoe. Perbandingan pelarutlbahan dan jenis b~ii kopi yang digunakan mempengaruhi rendemen kafein, kadar kealkalian abu dan kadar sari kopi. Kondisi terbaik untuk ekstraksi kafein dari biji kopi dengan mempermtungkan pula kualitas dan decaffeinated coffee yang dihasilkan (kadar kealkalian abu dan sari kopi) adalah green beans dengan perbandingan biji kopi dan pelarut sebesar 1: 12 dimana penurunan karlar kealkalian abu dan kadar sari kopi tidak lebih dan
20%. Kadar kafein akhir terendah pada biji kopi hasil ekstraksi adalah 0,447%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21715 | DIG - FTI | Skripsi | TK PAH s/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain