Computer File
Pengaruh temperatur C:N, dan waktu terhadap fermentasi biji teh menjadi protein sel tunggal dengan [saccharomyces cereviseae]
Selama ini tanaman teh hanya dimanfaatkan pucuk daun teh mudanya saja. Hal ini
sangat disayangkan kareua pemanfaatannya belum maksimal. Selain daun teh, biji
teh juga memiliki komposisi yang bagus sehingga dapat memberikan manfaat
yang cukup penting. Senyawa yang dapat diisolasi dari biji teh adalah minyak dan
saponin. Di samping itu biji teh juga dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak
karena memiliki kandungan protein yang cukup besar. Akan tetapi, biji teh
tersebut harus mengalami peningkatan protein terlebih dahulu melalui metode
protein sel tunggal.
Tajuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah biji teh yang tidak
terpakai sebingga dapat dihasilkan produk yang bernilai ekonomis dan
menentukan kondisi optimum fermentasi biji teh agar produk protein sel tunggal
yang diperoleh maksimum. Manfaat dari penelitian ini adalah memberi masukan
dan informasi kondisi optimum fermentasi khususnya terhadap variabel
temperatur, C:N, dan waktu fermentasi sehingga dapat meningkatkan
pemanfaatan biji teh dalam dunia industri di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah fermentasi biji teh menjadi protein sel
tunggal dengan Saccharomyces cereviseae. Rancangan yang digunakan adalah
metode Central Composite Design (CCD) dengan 3 faktor yang berpengaruh yaitu
temperatur, perbandingan C:N, dan waktu fermentasi. Analisis yang dilakukan
pada penelitian ini yaitu analisis kuantitatif.
Melalui penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah kondisi maksimum
fermentasi biji teh pada temperatnr 33°C, C : N = 8:1, dan waktu fermentasi
selama 72 jam dengan kadar protein yang dihasilkan 15.55% dan kadar
karbohidratnya 15.29%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21747 | DIG - FTI | Skripsi | TK IME p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain