Computer File
Pengaruh variasi pelarut pada pembuatan membran nanofiltrasi untuk penghilangan ion-ion logam dan senyawa-senyawa berbahaya
Dewasa ini kebutuhan akan air bersih terutama air minum semakin
meningkat sedangkan sumber-sumber air yang tersedia telah tercemar oleh
berbagai ion-ion logam yang berbahaya, senyawa organik dan senyawa
mikrobiologis. Teknologi membran nanofiltrasi merupakan teknologi yang
banyak dipakai untuk proses pemurnian air baik di dalam negeri maupun di luar
negeri karena merupakan metoda pemurnian air yang tepat untuk memisahkan
ion-ion logam terlarut dan senyawa-senyawa organik berbahaya dari sumber air
terpolusi. Teknologi membran nanofiltrasi dapat menghasilkan air dengan
kemurnian tinggi karena dapat melakukan pemisahan solut yang berukuran atau
berorde angstrom. Kinerja membran nanofiltrasi ditentukan oleh fluks dan rejeksi
sedangkan morfologi membran sendiri ditentukan oleh variasi parameter yang
mempengaruhinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh jenis pelarut
terhadap struktur morfologi membran yang dihasilkan yang selanjutnya akan
mempengaruhi kinerja membran terhadap proses pemisahan. Selain itu, tujuan
lainnya adalah menentukan karakteristik membran dengan SEM
Pembuatan membran dilakukan dengan pelarut dimetil formarnida (DMF),
non-palarut air dan konsentrasi selulosa asetat sebesar 20%-b. Teknik
pembuatannya menggunakan teknik presipitasi imersi. Tekanan operasi untuk uji
kinerja membran sebesar 4 bar sedangkan untuk uji nilai koefisien permeabilitas
air murni pada tekanan 2.5 bar, 5 bar, 7.5 bar, 10 bar, dan 12.5 bar. Membran lalu
dikarakterisasi dengan uji Scanning Electron Microscopy (SEM).
Kesimpulan yang dapat diambil adalah membran CA-DMF dan membran
CA-dioksan merupakan membran nanofilttasi, membran komersil amicon
memiliki nilai fluks yang paling besar dibandingkan dengan membran selulosa
asetat, membran CA-DMF menghasilkan nilai fluks yang lebih besar daripada
membran CA-dioksan, dan membran CA-dioksan menghasilkan nilai rejeksi
paling besar sedangkan membran arnicon menghasilkan nilai rejeksi paling kecil
untuk pemisahan ion valensi satu dan ion valensi dna, pemilihan pelarut yang
berbeda dalarn pembuatan membran menghasilkan struktur morfologi membran
yang berbeda dan kineJja membran yang berbeda pula, ukuran molekul zat terlarut
mempengaruhi laju difusi zat terlarut dan nilai rejeksi membran yang dilewatinya,
membran CA-DMF memiliki lapisan atas yang lebih terbuka dan lebih tipis
dengan ketebalan kurang lebih 2.2 mm, membran CA-dioksan memiliki lapisan
atas yang lebih rapat dan lebih tebal dengan ketebalan kurang lebih 3.3 mm.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21809 | DIG - FTI | Skripsi | TK IND p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain