Computer File
Peranan anggaran penjualan dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan kayu bulat perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan PT.X
Kondisi hutan di Indonesia yang semakin buruk membawa dampak yang signifikan pada perusahaan-perusahaan pemegang Hak Pengusahaan Hutan. Berbagai upaya perlu dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut sebagai cara untuk mengantisipasinya, agar perusahaan dapat tetap hidup dan berkembang. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun anggaran yang memadai sebagai acuan operasional perusahaan. Penelitian ini difokuskan pada pencarian fakta akan peranan anggaran penjualan yng memadai dalam perencanaan dan pengendalian penjualan. Untuk kegiatan penjualan itu sendiri, penelitian ini difokuskan pada penjualan kayu bulat dari perusahaan pemegang HPH, karena kayu bulat merupakan sumber daya terbatas yang didapat dari hutan yang kemudian diolah untuk dijual baik dalam bentuk kayu bulat maupun sebagai bahan baku pembuatan produk bagi divisi-divisi lain di dalam perusahaan. Kegiatan perencanaan dan pengendalian penjualan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dipandang sebagai suatu hal yang membutuhkan banyak perhatian dari para manajer yang bertanggung jawab. Pemilihan sistem penganggaran yng tidak memadai akan menyesatkan perusahaan dan menghambat perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan. Anggaran tahunan yang disusun perusahaan sebelum berlangsungnya kinerja periode tahunan yang akan datang pada pelaksanaannya dapat dipecah ke periode waktu yang lebih kecil, yaitu kwartalan atau bulanan. Pada pelaksanaannya, anggaran penjualan digunakan sebagai landasan atau pedoman untuk beroperasi sampai tercapainya realisasi penjualan yang dibandingkan dalam bentuk laporan realisasi penjualan. Di akhir periode, laporan realisasi ini akan dibandingkan dengan anggaran tersebut untuk mencari perbedaan-perbedaan yang terjadi antara jumlah yang dianggarkan dengan jumlah yang terealisasi. Kemudian pihak manajemen akan melakukan suatu analisis terhadap penyimpangan tersebut, sehingga proses perencanaan dan pengendalian akan menjadi lebih efektif demi tercapainya tujuan perusahaan. Penelitian ini terlaksana dengan dilakukannya metode analistis deskriptif, yang didasari oleh pengumpulan data sehingga menghasilkan informasi untuk melakukan analisis masalah. Sedangkan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan, termasuk wawancara (interview), observasi dan studi dokumen, serta dilakukan pula studi atas kepustakaan untuk menunjangnya. Berdasarkan pembahasan, penulis berkesimpulan bahwa anggaran penjualan berperan penting dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan. Hal ini ditunjang oleh kenyataan bahwa anggaran penjualan kayu bulat pada PT. X menyediakan acuan kuantitatif bagi pelaksanaan kegiatan penjualan dan digunakan sebagai alat untuk pengendalian kegiatan penjualan kayu bulat di mana nilai dalam anggaran tersebut kemudian dibandingkan dengan realisasinya, sehingga mendapatkan suatu selisih. Selisih atau penyimpangan tersebut kemudian dianalisis oleh pihak manajemen untuk mengetahui penyebabnya, yang kemudian hasilnya digunakan sebagai umpan balik (feedback) untuk melakukan perencanaan penjualan kayu bulat periode waktu bulanan yang berikutnya. Akan tetapi, dari segi pelaporan realisasi tetlihat bahwa perusahaan tidak melibatkan komponen kuantitas penjualan per jenis kayu bulat yang terjual melainkan kuantitas secara total. Keadaan ini menyebabkan komponen harga jual juga tidak dapat disertakan dalam laporan tersebut karena harga jual untuk tiap jenis kayu bulat berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, perbandiigan antara realisasi penjualan dengan anggaran penjualan hanya terbatas pada total kuantitas penjualan kayu bulat. Hal lain yang tampak adalah bahwa PT. X tidak menetapkan suatu batas toleransi untuk penyimpangan yang terjadi, sehingga PT. X tidak mengetahui apakah penyimpangan tersebut masih dapat ditoleransi atau tidak. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar PT. X mempertimbangkan juga komponen kuantitas penjualan per jenis kayu bulat dan komponen harga jual dalam pelaporan realisasi dan anggaran penjualan, serta menetapkan batas toleransi untuk penyimpangan yang terjadi sehingga peran anggaran penjualan dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan kayu bulat dapat lebih baik, untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan di bidang penjualan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5231 | DIG - FE | Skripsi | AKUN YOH p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain