Computer File
Pemeriksaan operasional atas bagian produksi dalam upaya menekan angka kecacatan produk : studi kasus pada PT. AP
Sumber daya alam yang kaya dan beraneka ragam yang dimiliki
Indonesia merupakan salah satu faktor besarnya transaksi ekspor Indonesia.
Faktor lainnya adalah kondisi perekonomian yang dua tahun terakhir ini
anjlok, yang membuat pemerintah Negara RI menggalakkan sektor ekspornya.
Dari sekian banyak komoditi ekspor non migas utama Indonesia, kayu
merupakan salah satu yang cukup besar.
PT. AP adalah perusahaan pengerjaan kayu yang menghasilkan produk
berupa laminated board (papan dari potongan-potongan kayu) dan
component set (papan utuh dengan ukuran tertentu untuk disusun menjadi
furnitur). Perusahaan ini mengekspor seluruh hasil produksinya ke Jepang
dan Korea. Sebagai konsekuensinya, masalah kualitas produk merupakan hal
yang sangat ketat persyaratannya karena kedua negara tersebut telah
memiliki standar kualitas yang lebih tinggi dari kita. Untuk mempertahankan
kepercayaan customer yang hanya dua perusahaan harus senantiasa
menjaga kualitas produk dan hanya mengirimkan barang yang benar-benar
sesuai dengan spesifikasi dan menghindarkan terkirimnya barang yang cacat.
Dalam setiap operasi produksi terjadinya produk cacat masih dapat
dianggap lumrah bila persentasenya tidak melebihi angka tertentu (yaitu
banyaknya produk cacat yang karena beberapa pertimbangan dianggap
wajar untuk terjadi). Bila pada kenyataannya volume produk cacat yang
timbul lebih banyak dari angka atau standar tersebut, maka efektifitas dan
efisiensi operasi produksi tersebut harus dikatakan masih berada di bawah
tingkat yang diharapkan, dan berarti perusahaan masih mengalami kerugian
yang terlalu besar, yang semestinya dapat dihindarkan.
Maka dari itulah diperlukan pemeriksaan operasional untuk membantu
perusahaan dalam menghadapi masalah kecacatan produk ini. Dilakukannya
pemeriksaan operasional dapat membantu pihak manajemen dalam
mengevaluasi efektifitas dan efisiensi bagian produksi perusahaan, dan dapat
diperoleh saran dan rekomendasi perbaikan dari pemeriksa. Penulis
melakukan pemeriksaan terhadap bagian produksi PT. AP dalam
hubungannya dengan usaha penekanan angka kecacatan produk.
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode
deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan data yang kemudian akan disajikan dengan disertai analisis
dan penafsiran, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
situasi yang ada. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan
adalah penelitian lapangan seperti observasi, wawancara dan penelitian
kepustakaan. Penulis melakukan pemeriksaan terhadap keadaan umum
perusahaan, kebijakan-kebijakan perusahaan dan prosedur pemeriksaan
kualitas yang ada.
Dari pemeriksaan penulis mengetahui bahwa pengendalian kecacatan
produk yang digunakan di perusahaan belumlah optimal, dan disebabkan
oleh berbagai faktor. Selain itu penulis juga mengetahui beberapa kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki PT. AP. Kekuatannya terdiri dari rapinya bagian
produksi dan adanya prosedur kerja tertulis bagi setiap divisi di perusahaan.
Dan kelemahannya antara lain: kondisi fasilitas penyimpanan bahan baku
yang masih di bawah standar, dan keterampilan karyawan pada bagian
pelaminasian yang masih kurang. Dan dari semua jenis kecacatan yang
terjadi di perusahaan, penulis mendapatkan bahwa hanya sebagian kecil saja
merupakan jenis yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia.
Penulis mengharapkan dengan berakhirnya pemeriksaan dan
dihasilkannya kesimpulan dan saran, perusahaan dapat memperoleh
feedback dan manfaat yang berguna untuk menanggulangi masalah
kecacatan produk yang masih di atas standar ini.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5289 | DIG - FE | Skripsi | AKUN CHR p/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain