Computer File
Pengaruh penggunaan metode-metode penilaian persediaan terhadap jumlah laba perusahaan : suatu kasus pada Perusahaan "SB", Bandung
Persediaan barang dagang merupakan aktiva yang sangat penting bagi perusahaan dagang, karena persediaan barang dagang merupakan sumber pendapatan utama bagi perusahaan dan langsung mempengaruhi perusahaan dalam memperoleh laba. Oleh karena itu, persediaan barang dagang harus dinilai dengan benar, sebab jika terjadi kesalahan dalam menilai persediaan barang dagang, maka dapat mengakibatkan kesalahan dalam menentukan jumlah laba yang diperoleh perusahaan, bahkan mungkin rugi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Perusahaan "SB". Perusahaan "SB" merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang alat-alat kebutuhan rumah tangga. Adapun masalah yang akan diteliti oleh penulis dalam skripsi ini adalah mengenai metode penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan dan menilai apakah ada metode penilaian persediaan lain yang dapat digunakan oleh perusahaan, serta menganalisis pengaruh metode-metode penilaian persediaan tersebut terhadap jumlah laba perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pendekatan studi kasus dengan menggunakan metode deskriptis analitis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Pengumpulan datanya dilakukan dengan penelitian lapangan (yang meliputi observasi dan wawancara) dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perusahaan "SB" telah menerapkan metode LIFO (Last in First Out) secara perpetual dalam menilai persediaannya dan juga perusahaan telah menerapkan metode tersebut secara konsisten. Selain metode LIFO, terdapat beberapa metode lagi yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai persediaannya, yaitu metode identifikasi khusus, metode rata-rata bergerak (moving average), dan metode FIFO. Penulis membatasi metode penilaian persediaan yang akan diteliti adalah metode LIFO (seperti yang diterapkan oleh perusahaan), metode rata-rata bergerak (moving average), dan metode FIFO secara perpetual. Penulis tidak memilih metode identifikasi khusus, karena metode tersebut tidak cocok untuk diterapkan pada perusahaan yang diteliti oleh penulis. Berdasarkan uji hipotesis selisih rata-rata terhadap nilai laba bersih perusahaan antara metode LIFO (seperti yang diterapkan perusahaan) dengan metode FIFO atau metode rata-rata bergerak (moving average), didapat bahwa hipotesis nol ditolak, yang artinya adalah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap laba perusahaan antara metode LIFO (seperti yang diterapkan perusahaan) dengan metode FIFO atau metode rata-rata bergerak (moving average). Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memilih metode penilaian persediaan yang tepat, karena hal ini akan berakibat langsung pada harga pokok penjualan, yang akhirnya akan mempengaruhi laba perusahaan. Jika dihubungkan dengan kondisi perekonomian saat ini, di mana ekonomi Indonesia masih belum stabil akibat dari krisis moneter tahun 1997 dan juga harga barang-barang masih cenderung meningkat, maka perusahaan sebaiknya tetap menggunakan metode penilaian persediaan LIFO secara perpetual, karena dengan menggunakan metode LIFO secara perpetual, perusahaan akan langsung mengetahui nilai persediaan akhirnya dan juga laba yang diperoleh perusahaan merupakan laba yang sebenarnya terjadi, sehingga perusahaan tidak akan salah dalam mengambil keputusan. Selain itu, metode LIFO yang diterapkan perusahaan juga telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum dan telah mencerminkan prinsip matching.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5621 | DIG - FE | Skripsi | AKUN HUE p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain