Computer File
Analisis perbandingan metode penyusutan aktiva tetap garis lurus dan saldo menurun dalam hubungannya dengan hasil perhitungan laba perusahaan sebuah studi di PT L. OL, Jakarta
Biaya penyusutan aktiva tetap merupakan salah satu komponen biaya yang terdapat dalam suatu perusahaan. Biaya penyusutan komputer dan perlengkapannya serta peralatan kantor lainnya merupakan komponen biaya produksi tidak langsnng yang memegang peranan dalam perhitungan biaya produksi yang akan mempengaruhi harga pokok produk, yang pada akhirnya akan mempengaruhi laba kotor perusahaan. Biaya penyusutan aktiva tetap lainnya seperti perabotan mebel, kendaraan, bangunan dan peralatan kantor yang merupakan biaya operasi akan mengurangi laba usaha perusahaan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahasnya dnlam skripsi yang berjudul "ANALISIS PERBANDINGAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP GARIS LURUS DAN SALDO MENURUN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN HASIL PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN L. OL DI JAKARTA". Bertolak dari masalah ini, maka penulis melakukan penelitian pada PT L.OL. Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha portal, e-commerce dan lainnya yang berkaitan dengan internet. Perusahaan ini mendapatkan sebagian besar pendapatannya dari iklan produk atau jasa persahaan lain yang dipasang di websitenya. Perusahaan ini menyediakan informasi gratis mengenai berita-berita domestik dan internasional, olahraga, musik, film dan sebagainya. Perusahaan ini juga menyediakan media untuk bertransaksi secara lelang, dan transaksi pemesanan tiket perjalanan, hotel dan lainnya. Untuk keperluan analisis dalam penelitian ini, penulis memperoleh data finansial berupa laporan laba rugi tahun 2000, tabel penyusutan aktiva tetap (komputer dan perlengkapannya, perabotan mebel, kendaraan, bangunan, dau peralatan kantor, peralatan kantor lainnya,). Dari data tersebut penulis mencoba untuk mengolahnya dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus yang saat ini digunakan oleh pemsahaan dan metode penyusutan lainnya yaitu metode penyusutan saldo menurun. Yang mana metode penyusutan garis lurus mempunyai asumsi manfaat ekonomis yang diberikan aktiva tetap tersebut sama tiap tahunnya karena tingkat keausannya yang kecil, sehingga biaya penyusutan yang dihasilkannya pun sama tiap tahunnya. Metode penyusutan saldo menurun mempunyai asumsi manfaat ekonomis yang diberikan aktiva tetap tersebut semakin menurun tiap tahunnya karena tingkat keausannya yang besar, sehingga biaya penyusutan yang dihasilkannya semakin menurun tiap tahunnya. Dengan membandingkan metode penyusutan garis lurus yang diterapkan perusahaan saat ini dengan metode penyusutan lainnya yaitu saldo menurun, penulis mencoba untuk menganalisis pengaruh kedua metode tersebut terhadap hasil perhitungan beban penyusutan dan laba perusahaan. Metode penyusutan garis lurus yang diterapkan oleh perusahaan menghasilkan biaya penyusutan sebesar Rp 2.527.748.356,-, kerugian dalam operasi sebesar Rp 17.002.202.691,- serta kerugian sebelum pajak sebesar Rp 16.906.836.997,-. Metode penyusutan saldo menurun menghasilkan biaya penyusutan sebesar Rp 5.423.275.885,-, kerugian dalam operasi sebesar Rp 20.146.559.637,-, serta kerugian sebelum pajak sebesar Rp 20.051.193.943,-. Metode penyusutan saldo menurun menghasilkan beban penyusutan dan kerugian yang lebih besar daripada metode penyusutan garis lurus. Berdasarkan hasil penggujian hipotesis, ternyata terdapat perbedaan yang signifikan antara beban penyusutan dan kerugian yang diperoleh dengan mengunakan metode penyusutan garis lurus dengan beban penyusutan yang diperoleh dengan menggunakan metode saldo menurun. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan dan disarankan bahwa penggunaan metode penyusutan saldo menurun lebih tepat digunakan pada komputer dan perlengkapannya, perabotan mebel, kendaraan, peralatan kantor, dan peralatan kantor lainnya. Hal ini karena manfaat ekonomis aktiva tetap ini semakin menurun tiap tahunnya karena tingkat keausannya sehingga biaya penyusutan yang dihasilkannya pun semakin menurun tiap tahunnya. Metode saldo menurun lebih sesuai dengan aturan perpajakan, sesuai prinsip matching, dan menggambarkan kerugian yang sebenarnya. Dan penggunaan metode penyusutan garis lurus lebih tepat digunakan pada bangunan. Hal ini karena manfaat ekonomis bangunan hampir sama tiap tahunnya sehingga biaya penyusutan yang dihasilkannya pun hampir sama tiap tahunnya. Sehingga penggunaan kedua metode penyusutan yang berbeda tersebut akan memberikan hasil perhitungan biaya penyusutan yang berbeda pula, sehingga harga pokok penjualan menjadi berbeda dengan asumsi biaya-biaya lainnya tetap, maka akan menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan berbeda pula. Pada perusahaan ini berdasarkan hasil perhitungan metode penyusutan saldo menurun menghasilkan beban penyusutan dan kerugian yang lebih besar daripada metode penyusutan garis lurus.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5691 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SAL a/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain