Computer File
Pemeriksaan operasional atas proses produksi dalam usaha meningkatkan ketepatan waktu penyelesaian pesanan : studi kasus pada PT. DM, Bandung
Industri di Indonesia saat ini sudah mulai berkembang kembali setelah krisis
yang melanda beberapa waktu yang lalu. Hal ini dapat dilihat dari makin ketatnya tingkat
persaingan antar industri di Indonesia terlebih lagi dengan masuknya Indonesia ke era
perdagangan bebas. Dengan masuknya Indonesia ke era perdagangan bebas ini, persaingan tidak
hanya sebatas dengan industri dalam negeri saja melainkan juga dengan perusahaan-perusahaan
asing. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing maka industri di Indonesia
haruslah memiliki keunggulan tersendiri seperti produk yang dihasilkan haruslah bermutu baik,
sesuai dengan keinginan konsumen dan produk tersebut dalam pengirimannya haruslah tepat
waktu.
Dalam perusahaan manufaktur, fungsi produksi memegang peranan yang cukup
penting dimana jika proses produksi yang berlangsung berjalan dengan lancar maka produk
tersebut dapat dikirimkan kepada pelanggan dengan tepat waktu. Oleh karena itu, efektivitas dan
efisiensi bagian produksi ini harus selalu diperhatikan oleh perusahaan. Pemeriksaan operasional
diperlukan dalam hal ini agar perusahaan dapat mendeteksi masalah-masalah yang timbul dalam
proses produksi dan dapat dengan segera memberikan saran dan rekomendasi kepada pihak
manajemen untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam menyusun skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif analitis yang bertujuan untuk menyajikan dan menganalisis data sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah keterlambatan pengiriman pesanan, waktu penerimaan pesanan,
waktn tunggu, waktu produksi, realisasi pengiriman pesanan dan rencana pengiriman pesanan.
Data-data dikumpulkan dengan cara melakukan penelitian lapangan, yaitu melakukan
wawancara dan observasi serta studi kepustakaan.
Dari informasi yang didapat, proses produksi pada perusahaan yang diteliti
melalui enam tahapan, yaitu tahap pembuatan gambar, tahap pemotongan kulit, tahap sisit, tahap
pembuatan muka, tahap penyatuan sol dengan muka, serta tahap finishing. Keterlambatan yang
terjadi berkisar antara satu hingga lima hari. Penyebab keterlambatan tersebut dikarenakan oleh
lima faktor yaitu faktor bahan baku, mesin, manusia, metode, serta lingkungan. Dari faktor-
faktor tersebut, faktor manusia, metode, mesin, dan lingkungan tergolong kedalam faktor yang
dapat dikendalikan (controllable) sedangkan faktor bahan baku tergolong faktor di luar kendali
perusahaan (uncontrollable). Keterlambatan yang terjadi tidaklah dapat dihilangkan seluruhnya
melainkan hanya dapat dikurangi sebesar persentase faktor yang dapat dikendalikan perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5741 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ISM p/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain