Computer File
Penerapan analisis break-even dalam perencanaan laba di Perusahaan Garmen Nary (dengan mata kuliah acuan Manajemen Keuangan Bisnis)
Ukuran yang dipakai untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan adalah
laba yang diperoleh perusahaan. Untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan
tentunya diperlukan perencanaan laba yang matang. Perusahaan Garmen Nary
adalah perusahaan yang menghasilkan produk pakaian anak dari umur 3 bulan
sampai 5 tahun. Dalam merencanakan laba, harus melihat pada komponen
penyusunannya, yaitu biaya, tingkat penjualan, dan harga jual. Dimana alat bantu
yang digunakan adalah analisis break-even. Sehingga perusahaan harus
menggolongkan biaya ke dalam unsur tetap dan unsur variabel. Dengan demikian,
masalah yang perlu dipecahkan adalah bagaimana perhitungan titik impas
perusahaan dengan tepat dan benar, serta sejauh mana analisis break-even dapat
membantu dalam merencanakan laba perusahaan.
Metode penelitian yang penulis pergunakan adalah studi kasus, dengan jenis
penelitian adalah metode deskriptif.
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa
Garmen Nary belum pernah melakukan perencanaan laba untuk masa yang akan
datang. Hanya perencanaan penjualan berdasarkan permintaan distributor dan
persediaan bahan baku. Kemudian Garmen Nary belum menggolongkan biaya ke
dalam biaya tetap dan biaya variabel untuk keperluan analisis break-even. Dalam
menggolongkan biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel,maka digunakan
metode least Square untuk pemisahan biaya semivariabel ke dalam biaya tetap
dan biaya variabel. Karena perusahaan belum pernah melakukan perencanaan
laba,maka analisis break-even yang menghasilkan titik impas perusahaan, dimana
perusahaan tidak mendapat laba dan menderita kerugian, dijadikan dasar
perkiraan penjualan yang harus dicapai perusahaan untuk tahun 2005 mendatang.
Perkiraan penjualan tersebut dipakai untuk membuat proyeksi Laporan Rugi/Laba
tahun 2005. Analisis leverage dan sensitivitas mengungkapkan bahwa struktur
biaya variabel Garmen Nary cukup tinggi dibandingkan dengan biaya tetap.
Sehingga dengan hasil penelitian yang diperoleh, penulis meyarankan agar
perusahaan melakukan perencanaan laba untuk tahun-tahun mendatang dengan
menggunakan analisis break-even. Kemudian agar dalam pencapaian laba
perusahaan optimal, maka biaya variabel bisa ditekan dengan cara menambah
biaya tetap, berupa investasi aset tetap, yang bisa mengurangi biaya yang
ditimbulkan akibat makloon.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp10344 | DIG - FISIP | Skripsi | ANI CHR p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain