Computer File
Implementasi Kebijakan Luar Negeri Australia di Bidang Politik pada Tahun 1999 Mengenai Konflik Timor Timur
Berakhirnya Perang Dingin berarti berakhir juga sistem internasional yang
bipolar. Amerika muncul sebagai negara super power. Australia sebagai negara
middle power di kawasan Asia Pasifik merasa perlu untuk menjalin hubungan
baik dengan negara barat, terutama Amerika Serikat. Sehingga di dalam
merumuskan kebijakan luar negerinya, Australia lebih mengutamakan
kepentingan negara-negara barat di bandingkan dengan negara-negara tetangga di
Asia.
Sejak berakhirnya penjajahan Portugal di Timor Timur, status Timor
Timur menjadi tidak jelas. Perbedaan pandangan dari partai-partai yang ada akan
status Timor Timur menciptakan konflik. Integrasi Timor Timur dengan Indonesia
tidak menyelesaikan konflik tersebut. Konflik berkepanjangan di Timor Timur
menarik perhatian Australia sebagai negara tetangga Indonesia yang letak
geografisnya sangat dekat dengan Timor Timur. Letak geografis yang sangat
dekat, membuat Australia menjadi khawatir akan ancaman terhadap pertahanan
dan keamanan negerinya yang diakibatkan oleh konflik Timor Timur.
Pada masa pemerintahan John Howard, kebijakan luar negeri Australia
berkiblat ke barat dan tidak lagi memandang spesial hubungan dengan negara-
negara Asia. Berkaitan dengan konflik Timor Timur, penelitian ini menganalisa
tindakan-tindakan yang dilakukan Australia dalam mengimplementasikan
kebijakan luar negerinya di bidang politik tahun 1999.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp12862 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG DEW i/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain