Computer File
THE GULF WAR (1990-1991) VIEWED THROUGH POSTMODERNISM OF MICHEL FOUCAULT
Invasi Irak terhadap Kuwait pada 2 Agustus 1990 berlanjut pada perang koalisi
terhadap Irak. Perang tersebut kemudian dikenal dengan nama Perang Teluk
(1990-1991). Pasukan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat akhirnya
bergerak menuju Irak pada tanggal 16 January 1991. Perang tersebut
memperlihatkan penggunaan teknologi, pemberitaan media massa secara terus
menerus dan juga tindakan-tindakan politik yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Fenomena perang selalu penting dalam ilmu Hubungan Internasional.
Michel Foucault merupakan salah satu pemikir yang sangat berpengaruh
dalam Posmodernisme. Menurut Foucault, selama tiga abad, masyarakat Barat
telah membuat beberapa masalah dasar. Ia menegaskan bahwa para ahli telah
percaya masalah secara salah. Yang pertama adalah adanya pengetahuan yang
objektif. Yang kedua adalah bahwa pengetahuan dianggap bebas nilai dan netral.
Yang Ketiga adalah bahwa mereka percaya pengetahuan tersebut akan membawa
kebaikan untuk seluruh umat manusia, dan bukan hanya untuk kelompok-
kelompok tertentu saja. Foucault memfokuskan studinya pada genealogi,
diskursus, pengetahuan, dan kekuasaan. Untuk melihat sistem
kekuasaan/pengetahuan, Foucault menggunakan geneaologi dan analisis dari
diskursus. Maka dari itu Penulis berusaha untuk menjawab pertanyaan:
Bagaimana Perang Teluk (1990-1991) dilihat melalui sudut pandang
Posmodernisme Michel Foucault?
Penulis melihat Perang Teluk (1990-1991) melalui sudut pandang
Posmodernisme Michel Foucault. Melalui Posmodernisme Michel Foucault,
penulis menemukan dalam Perang Teluk bahwa pengetahuan objektif yang
disebutkan oleh masvarakat Barat tersebut tidak ada dan juga tidak netral.
Pengetahuan juga telah menyebabkan kerusakan terhadap manusia dan juga
lingkungannya. Penulis juga menemukan bahwa teknologi memiliki kelemahan-
kelemahannya dan telah menimbulkan suatu pemujaan terhadap teknologi itu
sendiri. Hal tersebut juga telah menghasilkan kerusakan lingkungan juga
penyakit yang disebut dengan Gulf War Syndrome. Ilmu Pengetahuan juga
dibuktikan tidak membebaskan tetapi telah menjadi suatu penjara yang tidak
terlihat. Cepatnya informasi, satelit, internet, dan kamera telah telah menjadi
sebuah panopticon di Perang Teluk (1990-1991). Perang Teluk juga telah
menunjukkan bahwa kebenaran adalah hasil dari praktik-praktik tertentu.
Gambar dan cerita yang ditampilkan di media adalah produksi dari militer
Amerika Serikat dan media.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp12904 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG TRI t/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain