Computer File
Suatu tinjauan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan ODA Jepang ke Asia Tenggara (1989-1993)
Jepang telah aktif berperan dalam kerjasama ekonomi internasional sejak berakhirnya
Perang Dunia II. Bantuan resmi Jepang kepada negara-negara berkembang dimulai dengan
partisipasinya dalam Colombo Plan pada tahun 1954. Sejak itu, program-program bantuan
pembangunan resmi (Official Development Assistance) Jepang telah berkembang, baik dalam
bentuk maupun jumlah dananya. Memasuki tahun 1971, Jepang telah menduduki posisi sebagai
negara donor kedua terbesar di dunia. Tahun 1989, untuk pertama kalinya Jepang menduduki
posisi sebagai negara donor yang terbesar di dunia, di atas Amerika Serikat.
Tahun 1989 merupakan tahun yang penting bagi Jepang, karena posisinya sebagai negara
maju yang kaya, telah mengundang reaksi dari masyarakat internasional yang menuntut agar
Jepang mamperluas peran internasionalnya sepadan dengan kekuatan ekonominya. Selain itu
pada tahun yang sama, fiksi dagang antara Jepang dan AS yang semakin memuncak
mengakibatkan tindakan restriksi AS yang semakin tajam yang diantaranya diwujudkan dengan
Inisiatif Hambatan Struktural (Structural Impediment Initiative) dalam upaya memperkecil
defisit neraca perdagangannya dengan Jepang.
Sikap AS yang proteksionis tersebut membuat Jepang berpaling kepada Asia Tenggara
dan memutuskan bahwa masa depan ekonomi Jepang berada di Asia Tenggara. Masalahnya,
kependudukan Jepang pada masa PD II tetap membekas dan menyebabkan masih adanya
kecurigaan dari negara-negara Asia Tenggara terhadap ekspansi Jepang. Masalah ini dianggap
ekonominya yang dinamis di Asia Tenggara. Untuk megatasi masalah-masalah tersebut dan
juga untuk mencapai tujuan-tujuannya, maka Jepang menggunakan ODA sebagai instrumen
politik dan ekonominya internasionalnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14105 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG AGU s/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain