Computer File
Strategi World Health Organization (WHO) dalam mencegah HIV/AIDS di Indonesia pada masa krisis ekonomi (1997-1999)
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus yang menyebabkan turunnya atau rusaknya kekebalan tubuh manusia. Virus penyebab AIDS
ini disebut dengan Human Immunadeficiency Virus (HIV). Isu penyebaran HIV/AIDS di Indonesia
dipandang penulis sebagai bahan penelitian yang menarik karena penyakit ini penyebarannya begitu cepat dan dalam waktu yang singkat jumlah penderitanya sudah meningkat di banyak negara. Masalah HIV/AIDS saat ini sudah menjadi masalah internasional. Penyebaran HIV/AIDS dapat melalui bermacam cara, antara lain melaIui sex bebas dan alat suntik yang digunakan oleh
para pecandu narkotika. Jumlah pecandu narkotika di Indonesia meningkat secara signifikan pada
krisis ekonomi (1997-1999). Narkotika merupakan obat sedatif yang keras yang dalam dosis
prefentif sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang sangat. Efek lain dati narkotika,
selain dapat menghilangkan rasa sakit, dapat pula menghilangkan rasa ketakutan, dan dapat
menimbulkan rasa angan-angan yang tinggi (halusinasi). Peredaran narkotika sulit diberantas,
karena mungkin hukum yang diterapkan di Indonesia tidak cukup keras sehingga para pengedar
dan konsumen makin bertambah. Alasan klasik pengedar adalah kebutuhan bahan pokok rumah
tangga, sedangkan alasan konsumen adalah sebagai penghilang stres. Alasan lain yang kurang
masuk akal adalah sebagai trend kehidupan. Yang belakangan ini banyak terjadi di kalangan
remaja, kaum muda dan eksekutif muda, yang mengikuti pergaulan masa kini, kehidupan
pergaulan yang bebas dari norma kehidupan budaya ketimuran, bebas sex dengan siapa saja yang
dianggap suka. Dari kehidupan inilah, salah satunya dapat menyebarkan virus HIV/AIDS. Selain
dari sex bebas, penggunaan alat suntik untuk menyuntikkan narkotika ke dalam tubuh manusia
secara bergantian diduga kuat dapat menyebarkan virus HIV/AIDS apabila salah satu
penggunanya mengidap virus HIV/AIDS. World Health Organization (WHO) sebagai badan
dunia dalam bidang kesehatan telah turun tangan dalam penanggulangan HIV/AIDS di dunia termasuk di Indonesia. Untuk melihat strategi apa yang dicanangkan WHO dalam mencegah
HIV/AIDS di Indonesia pada masa krisis ekonomi (1997-1999), maka penulis mengemukakan
pertanyaan penelitian: Apa strategi WHO daIam usaha mencegah HIV/AIDS pada pengguna
narkotika di Indonesia pada masa krisis ekonomi (1997-1999)? Untuk menjawab pertanyaan
penelitian ini penulis menggunakan konsep dan teori dari berbagai ahli mulai dari ahli ilmu
Hubungan Internasional seperti PauJ R Viotti dan Mark Y. Kauppi, ahli Kesehatan seperti Dr
Amaya Maw-Naing sebagai WHO Medical Officer STD/HIV/AIDS di Indonesia, serta para ahli
lainnya yang berhubungan erat dengan masalah HIV/AIDS. Penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan jenis eksplorasi yang dipergunakan untuk memahami gejala atau
permasalahan tertentu. Dengan data-data, fakta-fakta dan dokumen-dokumen yang ada untuk
mengetahui dan menganalisa apa strategi WHO dalam mencegah HIV/AIDS di Indonesia pada
masa krisis ekonomi 1997-1999, penulis mengambil kesimpulan bahwa pada kurun waktu tahun
1997 - 1998 WHO baru melakukan penelitian sejauh mana HIV/AIDS tersebar di Indonesia, dan
bagaimana dan dalam kondisi apa penyebarannya dapat terjadi. Baru pada tahun 1999 WHO
mengeluarkan strategi pelaksanaan pencegahan HIV/AIDS dalam bentuk antara lain peningkatan
pendidikan, fasililas medis, kerjasama dengan institusi pemerintah dan non pemerintah dll,
dimana realisasi pelaksanaan pencegahan tidaklah mudah untuk dilakukan, sehingga kenyataan
yang ada jumlah penderita HIV/AIDS dari tahun ke tahun makin bertambah dan pada Februari
tahun 2000 telah mencapai jumlah 1146 orang. Kalau hal ini tidak diawasi dan ditangggulangi
dengan ketat, bukannya tidak mungkin jumlah penderita HIV/AIDS pada waktu tertentu dapat
mencapai jutaan atau bahkan puluhan juta orang, yang pada gilirannya bangsa dan negara
Indonesia jugalah yang akan mengalami kerugian besar karena kehilangan sumberdaya manusia
yang produktif dan berkurangnya kekuatan ekonomi, sosial dan politik akibat bencana HIV/AIDS.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14444 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.OA WIB s/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain