Computer File
Penyesuaian NATO dalam menghadapi perubahan dunia internasional pasca perang dingin periode 1991-1999
Pada era perang dingin, NATO dibentuk untuk menghadapi dan mengisolasi
komunisme agar tidak menyebar lebih jauh ke dalam kawasan Eropa. NATO
merupakan pertahanan bagi negara-negara Eropa Barat dalam menghadapi Uni Soviet
dengan Komunismenya. Setelah Pakta Warsawa jatuh dan Uni Soviet tidak lagi ada,
banyak yang mempertanyakan keberadaan NATO, karena ancaman yang datang dari
Komunisme tidak lagi ada. Apakah aliansi tersebut masih diperlukan setelah
kejatuhan komunisme ?
Ini membuat NATO melakukan perubahan dalam peran dan tujuannya.
NATO membuat strategi-strategi baru dalam menghadapi sistem internasional yang
telah berubah. Bagi para anggotanya, NATO masih dirasakan perlu karena negara-negara
tersebut merasa aliansi NATO merupakan aliansi pertahanan yang dapat
membawa mereka pada Eropa yang lebih damai dan stabil
NATO berubah dari sebuah badan kolektif keamanan menjadi sebuah
organisasi penjaga keamanan wilayah Eropa secara keseluruhan, NATO melakukan
perluasan atau ekspansi pun dalam rangka menjaga dan mengembangkan stabilitas di
Eropa. Dari berhubungan dengan negara-negara bekas Uni Soviet untuk menjalin
hubungan kerjasama yang saling menguntungkan misalnya lewat Partnership for
Peace, sampai melakukan enlargement atau perluasan untuk menggapai negara-negara
di Eropa Timur. NATO merasa dalam strategi barunya, kurang lebih
bertanggung jawab terhadap keamanan Eropa secara keseluruhan sebab pertikaian di
salah satu negara di Eropa dapat menyebabkan ketidakstabilan meluas di dalam dan
sekitar kawasan Eropa. Sehingga NATO merasa perannya dalam menjaga
perdamaian dan menangani krisis adalah penting dalam mewujudkan Eropa yang
lebih stabil dan solid.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14888 | DIG - FISIP | Skripsi | HI UTO p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain