Computer File
Evaluasi sistem satu arah pada operasi lalu lintas
Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Bandung mengalami
perkembangan yang cukup pesat seperti kota-kota besar lainnya.
Perkembangan tersebut memberikan dampak terhadap transportasi
perkotaan, salah satunya adalah kemacetan lalu lintas.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Daerah Kotamadya
Bandung menerapkan sistem satu arah pada beberapa ruas jalan di kota
Bandung. Namun pada ruas-ruas jalan tertentu sistem ini tidak berlaku
karena frekuensi kemacetan tetap tinggi.
Penelitian ini terbatas pada kendaraan bermotor dengan ruas jalan
studi adalah Jalan Kopo, yang terletak di antara persimpangan Jalan
Kopo- Soekarno Hatta dan persimpangan Jalan Kopo - Peta. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan Metode MKJI 1997 untuk derajat
kejenuhan (DS), Metode Moving Car Observer untuk waktu tempuh
kendaraan pada sistem dua arah, dan Test Car Techniques untuk waktu
tempuh pada sistem satu arah.
Dengan kondisi ruas jalan tidak seluruhnya beroperasi sesuai
dengan fungsinya, hasil perhitungan menunjukkan adanya penurunan nilai
DS ketika sistem satu arah berlaku. Nilai DS untuk sistem dua arah
sebesar 0.907 turun menjadi 0.759 dengan waktu tempuh menjadi lebih
cepat 129 detik. Persimpangan mengalami penurunan nilai DS, dari yang
berkisar antara 0.845 - 0.901 menjadi berkisar antara 0.808 - 0.826.
Dengan asumsi ruas jalan beroperasi sesuai dengan fungsinya,
hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai DS sistem dua arah sebesar
0.437 lebih kecil dari nilai DS sistem satu arah yang nilainya 0.569.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16523 | DIG - FTS | Skripsi | TRANS WUL e/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain