Computer File
Pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap debit banjir pada DPS Cimanuk-Leuwidaun
Dengan berjalannya waktu, suatu daerah akan mengalami
perubahan, misalnya perkembangan suatu kawasan pemukiman. Dengan
adanya perubahan tata guna lahan maka akan mempengaruhi hidrologi lahan
tersebut sehingga mempengaruhi besarnya limpasan (debit banjir) yang terjadi.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan tata guna lahan
terhadap besarnya debit banjir maka perlu dilakukan analisis debit banjir.
Dalam skripsi ini, akan digunakan model HMS (Hydrologic Modeling
System) untuk memodelkan hujan-limpasan yang dibantu dengan pemodelan
ArcView GIS untuk mempermudah analisa spasial yang akan dilakukan.
Hasil pemodelan hujan-limpasan dengan model HMS yang dibantu
dengan model GIS menunjukkan dengan adanya perubahan tata guna lahan
pada Peta RTRW tahun 1997 pada daerah studi maka terjadi kenaikan debit
sebesar 33,4 m 3 /s (2,58%) dibandingkan dengan kondisi menurut Peta Tata
Guna Lahan tahun 1997. Adanya upaya konservasi pada Peta RTRW Propinsi
Jawa Barat, penurunan debit banjir yang dihasilkan tidak terlalu berarti (turun
sebesar 1,8 m 3 /s). Sedangkan perubahan tata guna lahan sawah irigasi menjadi
kawasan pemukiman akan mempengaruhi kenaikan debit sebesar 110,8 m3/s
(8,54%) dibandingkan dengan kondisi awal. Oleh karena itu, sebaiknya tata guna
lahan menurut Peta Tata Guna Lahan tahun 1997 dipertahankan. Karena
dengan adanya perubahan tata guna lahan menurut Peta RTRW tahun 1997
akan terjadi kenaikkan debir banjir sebesar 33,4 m 3 /s (2,58%) pada daerah studi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17002 | DIG - FTS | Skripsi | HIDR SET p/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain