Computer File
Studi alternatif terowongan Surabaya - Madura
Dalam menunjang sistem transportasi modern, terowongan merupakan suatu prasarana
vital, baik sebagai prasarana bawab tanab maupun di bawab air. Khususnya dengan meningkatnya
kegiatan perekonomian di pulau Jawa yang melibatkan pulau-pulau di sekitar pulau Jawa (dalam
hal ini Pulau Madura) diperlukan fasilitas yang baru, yang dapat lebih memuaskan. Untuk itulab,
terowongan merupakan suatu solusi yang baik, yang dapat menjawab tantangan yang ada, di
samping dapat dilakukan dengan jembatan penyeberangan.
Permasalaban yang menyangkut keputusan apakab penyeberangan lebih baik melalui
jembatan atau terowongan terIetak pada dua hal, yaitu kedalaman air dan ketebalan deposit yang
lunak. Namun di samping pertimbangan teknis ini, pertimbangan lain adalab biaya, kebutuhan
lalu lintas, kapasitas, biaya manajemen dan maintenance, keuntungan (benefit cost-ratio), aspek
estetika, keamanan, pengaruh lingkungan, pengaruh sosial ekonomi, dan lain sebagainya
Konstruksi terowongan dibawah dasar laut merupakan pekerjaan rumit yang harus
dihadapi dalam pelaksanaannya di lapangan dibandingkan dengan konstruksi terowongan yang
melalui media alam di darat (gunung, batuan).
Sama halnya dengan konstruksi terowongan lainnya, pekerjaan yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah penentuan alinyemen terowongan yang hendak dibangun. Hasil
penyelidikan geologi yang telah dilakukan sebelumnya menjadi patokan penentuan alinyemen
terowongan, namun hasil ini pun tergantung dari tingkat keteraturan kondisi struktur geologi
setempat. Yang membedakan konstruksi terowongan dibawab dasar laut dengan konstruksi
terowongan di darat yang menjadikannya rumit adalah pengendalian volume air laut yang
jumlahnya sangat besar ketika melakukan proses penggalian lapisan tanah yang berada dibawah
dasar laut: Penentuan aIinyemennya pun barus memperhatikan faktor-faktor penyebab
berubahnya elevasi permukaan laut seperti kondisi pasang surut, arah angin yang terbesar,
gelombang laut, pola pergerakan arus, dan pergerakan batuan geologi yang berada di dasar laut.
Hal ini juga ditambah dengan tekanan air laut yang besar dalam penentuan dimensi terowongan
yang mampu menahannya agar didapatkan faktor keamanan yang relatif aman.
Pengambilan titik Bore Hole - 34 sebagai acuan untuk perhitungan analisa dikarenakan
posisi dari titik ini berada ditengah-tengah antara Surabaya - Madura (Selat Madura) juga
memiliki kedalaman penyelidikan tanah Nspt yang lebih dalam dibandingkan titik bore hole
lainnya
Dengan bantuan program elemen hingga PLAXIS maka dapatlah dilakukan trial dan
error dalam mencari ketebalan lining serta kedalaman posisi terowongan yang tepat untuk
mendapatkan faktor keamanan yang memadai. Setelah itu dilakukan perhitungan manual pada
output yang telah didapatkan tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17087 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT MAN s/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain