Computer File
Kajian awal pengaruh temperatur, ukuran partikel, dan rasio F:S terhadap ekstraksi alkaloid dari tapak dara (Chataranthus roseus) sebagai obat kencing manis
Dewasa ini penyakit kencing manis (diabetes mellitus) telah diderita oleh
banyak orang bahkan teIah mencapai angka yang memprihatinkan (2.5 juta jiwa).
Penyakit diabetes mellitus juga telah banyak menyebabkan kematian. Pengobatan
untuk penyakit ini membutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena itu, dicari obat
alternatif yang lebii murah dan berasal dari bahan alami. Salah satu tanaman obat
yang dapat digunakan adalah tanaman tapak dara (Chutaranthus roseus).
Tanaman tapak dara (Chataranthus roseus) mengandung senyawa alkaloid yang
dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes
mellitus. Alkaloid dalam tanaman tapak dara yang dapat menurunkan kadar gula
dalam darah adalah leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonin,
vindoline, dan vindolinine. Zat-zat tersebut dapat diambil dengan proses ekstraksi
padat-cair (leaching).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode ekstraksi senyawa
alkaloid dari tanaman tapak dara yang paling efisien, menentukan kondisi operasi
yang paling ekonomis, menentukan temperatur dan ukuran padatan yang paling
cocok untuk ekstraksi alkaloid dari tanaman tapak dara. Penelitian ini bemanfaat
untuk mendapatkan pengobatan alternatif bagi penderita diabetes mellitus.
Percobaan dilakukan dengan rangkaian percobaan pendahuluan yang
merupakan tahap persiapan sampel dan percobaan utama yang merupakan proses
ekstraksi dengan variasi temperatur, variasi ukuran dan rasio F:S. Variasi
temperatur yang digunakan adalah 25 °C, 40 °C dan 60 °C sedangkan untuk variasi
ukuran yang akan dilakukan adalah tanpa penggerusan, ukuran mesh -30+40.
Perbandingan F:S divariasikan pada nilai 1:20 dan 1:50. Pengolahan data
dilakukan dengan rancangan percobaan faktorial 2³ dan dilakukan analisis
keberadaan alkaloid dengan menggunakan pereaksi Wagner dan analisis
kuantitatif dengan kromatografi gas.
Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa dari ketiga variabel yang diamati,
indeks bias dan waktu kesetimbangan dipengaruhi oleh ukuran dan temperatur.
Perbandingan F:S mempengaruhi indeks bias secara tidak langsung karena
terdapat pengaruh interaksi antar variabel. Nilai indeks bias tertinggi diperoleh
pada kondisi ternperatur 60 °C, mesh -30+40, dan F:S = 1:50. Kondisi ini juga
memberikan waktu kesetimbangan yang relatif singkat. Diperoleh pula bahwa
petroleum eter tidak melarutkan alkaloid dari tanaman tapak dara.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21591 | DIG - FTI | Skripsi | TK YUL k/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain