Computer File
Pengaruh kadar adsorben Fe(OH)3 pada pemisahan komponen hidrolisat tetes tebu
Tetes tebu (Molasses) mruepakan suatu hasil samping industri gula tebu
yang masih mengandung kadar sukrosa yang cukup tinggi. Sukrosa yang masih
cukup tinggi kadarnya itu dapat dihidrolisis yang akan menghasilkan gula invert
yaitu campuran D-glukosa dan D-fruktosa. Gula invert tersebut memiliki
kemanisan yang lebih tinggi daripada sukrosa dan memiliki nilai ekonomis yang
lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kadar optimum Fe(OH)3
yang digunakan sebagai adsorben untuk mengadsorpsi gula reduksi secara
maksimal.
Penelitian terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama dilakukan proses
hidrolisis sukrosa dalam tetes tebu menjadi glukrosa dan fruktosa menggunakan
HCI yang berkonsentrasi 0,35 M dalam larutan pada temperatur 80 °C selama 6
jam dan kecepatan pengadukan 300 rpm. Tahap kedua dilakukan proses
pengendapan abu dengan cara menambahkan campuran PAC dan Ca(OH)2
dengan perbandingan 23, diaduk selama 30 menit pada suhu ruang. Tahap
terakhir dilakukan proses adsorpsi menggunakan sol Fe(OH)3 yang telah dibuat
dengan konsentrasi 4 gr/100 gr, 6 gr/100 gr, 8 gr/100 gr dan 12 gr/1900 gr pada suhu
kamar selama 30 menit dengan kecepatan pengadukan 300 rpm. Selanjutnya
dilakukan filtrasi. Pada endapan dilakukan proses desorpsi menggunakan air
panas sebanyak volume asal. Pada semua tahap, sebelum dan sesudah proses
dilakukan analisis kadar gula, kadar abu, total solid, dan zat warna. Hasil dari
proses adsorpsi pada setiap kadar sol Fe(OH)3 dibandingkan untuk mendapatkan
kadar yang paling optimum.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sukrosa yang terhidrolisis menjadi
gua reduksi adalah sebesar 96,8%. Pengendapan abu oleh campuran PAC dan
Ca(OH)2 memberikan hasil pengendapan yang cukup baik karena hampir 81,5%
abu dapat terendapkan dengan baik, sehingga kadar abu yang diolah pada tahapan
adsorpsi gula reduksi menjadi sangat kecil. Dari keempat konsentrasi sol Fe(OH)3,
konsentrasi sol Fe(OH)3 12gr1100gr memberikan hasil yang optimum karena
mengadsorpsi gula reduksi terbesar yaitu sekitar 88,5476. Hadsil penelitian
memberikan hasil perolehan terakhir gula reduksi sebesar 71,4% dari gula reduksi
tahap hidrolisis.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21608 | DIG - FTI | Skripsi | TK HAS p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain