Computer File
Kajian awal pembuatan fish glue dari limbah ikan kakap merah
Indonesia terkenal akan kekayaan sumber perikanannya. Pengolahan ikan-
ikan baik di tempat pelelangan ikan maupun di rumah tangga memiliki banyak
sisa yang terbuang, seperti ekor, kulit, dan tulang ikan. Salah satu alternatif
pemanfaatan limbah ikan yang dilakukan adalah dengan mengolah limbah
perikanan menjadi bahan perekat atau lem, yang disebut dengan fish glue. Ikan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan yang banyak dikonsumsi
masyarakat, yaitu ikan kakap merah. Fish glue merupakan salah satu aplikasi
penggunaan gelatin yang dapat diperoleh dengan cara mengekstraksi kolagen dari
bagian tulang, kulit, dan sirip ikan. Gelatin didapatkan dengan menghidrolisis
kolagen yang merupakan suatu protein sederhana.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode pengolahan
limbah ikan yang tepat untuk menghasilkan fish glue dengan perolehan dan
kualitas semaksimal mungkin, melihat pengaruh pelarut, temperatur, lama
ekstraksi, dan perbandingan umpan terhadap pelarut terhadap perolehan dan
kualitas fish glue, serta menganalisis kualitas fish glue yang dihasilkan.
Dalam percobaan ini dilakukan variasi metode percobaan, temperatur
ekstraksi, jenis pelarut, dan rasio umpan terhadap pelarut. Metode yang berhasil
menghasilkan fish glue adalah perendaman selama 24 jam menggunakan asam
asetat 5% dan ekstraksi menggunakan air pada temperatur ruang selama 3 jam.
Hasil ekstraksi difiltrasi, dan filtrat yang diperoleh merupakan fish glue berwarna
putih kecoklatan dengan viskositas 2000 cP, pH 4,51 , densitas 0,9698 g/mL serta
dapat merekatkan kayu dan kertas.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21614 | DIG - FTI | Skripsi | TK FEB k/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain