Computer File
Pengaruh ukuran daun dan rasio masa daun dengan pelarut dalam pembuatan ekstrak pandan wangi (Pandanus Amarylifolius)
Salah satu bahan alamiah yang dapat digunakan untuk pembuatan aroma makanan adalah daun pandan wangi (Pandanus amarylifoius). Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari ukuran daun dan rasio massa daun dengan pelarut dalam pembuatan ekstrak aroma pandan wangi serta membandingkan antara ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan n-heksana dan aseton. Manfaat penelitian adalah untuk memberi informasi tentang aroma nabati yang baik, memberi informasi dan landasan teori tentang isolasi aroma pandan wangi, dan menghindari penggunaan zat warna tekstil dalam industri-industri makanan.
Metoda yang digunakan adalah ekstraksi padat cair dengan menggunakan alat Soxhlet. Dengan teknik ekstraksi ini komponen-komponen penyusun aroma pandan wangi akan terlarutkan dan selanjutnya ekstrak akan dimurnikan untuk mengurangi sebagian besar pelarut. Teknik pemurnian yang digunakan adalah distilasi biasa. Jenis pelarut dapat dibedakan atas pelarut polar seperti aseton maupun pelarut non polar seperti n-heksana. Variabel-variabel yang diteliti meliputi ukuran daun pandan dengan parameter yaitu ditumbuk, 0,5 cm, dan 1 cm dan rasio massa daun pandan dengan pelarut dengan parameter 1:2, 1:3, dan 1:4. Analisis organoleptik meliputi uji bau dan warna dari ekstrak yang telah dimurnikan. Analisis kimia dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas untuk menentukan residu pelarut dalam ekstrak aroma.
Tahap ekstraksi pada penelian pendahuluan adalah empat kali untuk ekstraksi dengan pelarut n-heksana dan dua kali untuk ekstraksi dengan pelarut aseton. Hasil penelitian pembuatan ekstrak aroma pandan wangi ini menunjukkan bahwa pelarut aseton memiliki daya ekstrak yang lebih luas daripada pelarut n-heksana. Dari analisis secara organoleptik didapatkan bahwa ukuran daun 1 cm dan rasio massa 1:4 adalah yang terbaik. Hasil dari analisis menggunakan kromatografi gas menunjukkan bahwa konsentrasi residu n-heksana dan aseton dalam ekstrak pandan setelah dimurnikan berturut-turut adalah sebesar 20,25% dan 30,85%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp22169 | DIG - FTI | Skripsi | TK SUS p/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain