Computer File
Tinjauan yuridis mengenai penerapan standar FAA dalam perawatan pesawat terbang di Garuda Maintenance Facility (GMF) dan beberapa masalah yang timbul
Teknologi penerbangan berkembang dari waktu ke waktu untuk meraenuhi kebutuhan pelayanan jasa penerbangan yang lebih cepat, tepat, nyaman dan aman. Sudab seharusnya perkembangan tersebut diikuti pula dengan berkembangnya pengaturan penerbangan (aviation regulation) itu sendiri. Untuk itu, ICAO, selaku badan PBB yang bergerak dalam bidang penerbangan sipil international, secara terus menerus melakukan amandemen terhadap anneks-anneks Chicago Convention 1944.
Suatu penerbangan dikatakan berfiasil bila penerbangan tersebut dapat membuat nyaman p^numpangnya, tanpa adanya keluhan-keluhan. Salah satu faktor pendukung berfaasilnya penerbangan seperti disebutkan di atas, adalah faktor perawatan pesawat terbang. Dengan terawatnya suatu pesawat, keseiamatan penerbangan dapat lebih terjamin.
Dalam melakukan perawatan terhadap pesawat terbang, diperlukan adanya suatu standar atau pedomaa Standar yang dikeluarkan oteh ICAO, tercantum dalam Chicago Convention 1944 beserta anneksnya, Standar ini merupakan etandar internasional. Negara-negara di dunia biasanya raenggunakan standar tersebut sebagai acuan bagi standar perawatan pesawat di negara mereka. Namun seringkali dalam membuat standar perawatan pesawat, negara-negara mengambil standar Amerika Serikat sebagai acuan. Ini disebabkan karena pengalaman Amerika Serikat dibidang penerbangan lebih tua dibandingkan dengan pengalaman ICAO sendiri.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp7978 | DIG - FH | Skripsi | SKP-FH WID t/94 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain