Computer File
Pengaruh ph dan jenis larutan perendam pada perolehan dan karakterisasi pati dari biji alpukat
Alpukat merupakan salah satu komoditas buah yang selalu ada setiap tahun.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), produksi buah alpukat di Indonesia dari tahun
ke tahun cenderung meningkat. Bagian tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah
buahnya sebagai makanan seperti jus maupun es campur. Manfaat lain dari daging buah
alpukat yaitu sebagai bahan dasar kosmetik. Umumnya jika mengkonsumsi buah alpukat,
bagian bijinya dianggap tidak bermanfaat sehingga dibuang sebagai limbah. Padahal,
bagian biji alpukat tersebut jika mendapatkan penanganan lebih lanjut dapat menjadi pati.
Pati dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan seperti dodol, kerupuk, snack, biskuit,
dan sebagainya. Maka, perlu dilakukan pengolahan pati biji alpukat dengan berbagai
variabel agar meningkatkan dan menghasilkan pati yang memiliki kualitas dan mutu yang
baik.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis larutan perendam
dan pH larutan pada perolehan serta karakterisasi pati dari biji alpukat. Manfaat Penelitian
adalah memberi informasi tentang pengaruh variasi dalam proses ekstraksi biji alpukat
terhadap perolehan dan kualitas pati dari biji alpukat. Bagi lingkungan diharapkan dapat
mengurangi limbah biji alpukat dalam lingkungan masyarakat.
Metode Penelitian percobaan ekstraksi pati, dilakukan perendaman dengan rasio
biji alpukat dan larutan perendam (F/S) sebesar 1:5 menggunakan larutan perendam
natrium metabisulfit, asam askorbat, dan asam sitrat dengan variasi pH larutan serta waktu
perendaman selama 24 jam. Pengaturan pH larutan mengunakan asam asetat dan natrium
hidroksida. Analisis-analisis yang digunakan dalam menentukan perolehan dan kualitas
mutu pati dari biji alpukat pada bidang makanan yakni penentuan perolehan pati, kadar
pati, kadar sulfit, kadar air, kadar abu, dan kadar protein. Dari hasil tersebut maka dapat
dibandingkan perolehan pati dari berbagai variasi yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil penelitian, persen rendemen pati tertinggi didapat pada larutan
perendam natrium metabisulfit dengan pH netral, konsentrasi larutan natrium metabisulfit
2000 ppm, rasio perendaman 1:5, dan waktu perendaman selama 24 jam yaitu sebesar
12,996%. Kadar pati tertinggi didapat untuk proses ekstraksi pati biji alpukat pada larutan
perendam asam askorbat dengan pH netral, konsentrasi larutan asam askorbat 2000 ppm,
rasio perendaman 1:5, dan waktu perendaman selama 24 jam yaitu sebesar 74,680%. Pati
biji alpukat yang dihasilkan memiliki kadar air pati biji alpukat sebesar 11,810% -
15,725%, kadar abu sebesar 0,965% - 1,25%, dan kadar sulfit sebesar 39,818 ppm –
41,357 ppm. Warna dari pati yang dihasilkan rata-rata yaitu coklat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28082 | DIG - FTI | Skripsi | TK VER p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain