Computer File
Studi awal sintesis bioetanol dari biji hanjeli (coix lacryma-jobi L.) dengan menggunakan proses sakarifikasi fermentasi simultan
Bahan bakar merupakan salah satu kebutuhan utama penduduk di dunia. Bahan bakar yang paling banyak digunakan terutama di bidang transportasi adalah minyak bumi. Menipisnya cadangan bahan bakar minyak bumi di dunia mengharuskan adanya pengembangan teknologi untuk menyediakan pasokan bahan bakar alternatif untuk menunjang kebutuhan bahan bakar yang terus meningkat. Salah satu bahan bakar alternatif yang dapat dikembangkan adalah bioetanol. Pada penelitian ini bioetanol dibuat dari bahan baku pati hanjeli dengan metode sakarifikasi fermentasi simultan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh variasi konsentrasi pati dan variasi penggunaan agen sakarifikasi pada perolehan bioetanol. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan untuk meningkatkan efisiensi proses dan produktivitas serta menjadi masukan untuk pembuatan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini juga dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi tentang proses sakarifikasi-fermentasi simultan.
Pembuatan bioetanol pada penelitian ini berbahan dasar hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) yang memiliki kandungan pati cukup tinggi. Pembuatan bioetanol pada penelitian ini terdiri atas 2 proses, yaitu proses likuifikasi dan proses sakarifikasi fermentasi simultan. Dalam proses likuifikasi, digunakan enzim a-amilase untuk menghidrolisis pati hanjeli, sedangkan proses sakarifikasi fermentasi simultan menggunakan kombinasi enzim glukoamilase-mikroba Saccharomyces cerevisiae dan kombinasi mikroba Schwanniomyces occidentalis-mikroba Saccharomyces cerevisiae. Kadar pati yang divariasikan adalah 10%, 20%, dan 30%. Kadar etanol dan glukosa hasil fermentasi dianalisa menggunakan HPLC kolom fermentation monitoring dan jumlah sel mikroba dihitung langsung menggunakan mikroskop.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa penggunaan enzim sebagai agen sakarifikasi lebih baik daripada menggunakan mikroba sakarifikasi Schwanniomyces occidentalis. Kadar etanol tertinggi yang mampu dicapai dengan menggunakan mikroba sakarifikasi adalah sebesar 3,61% dengan konsentrasi pati awal 30%. Kadar etanol tertinggi yang mampu dicapai dengan menggunakan enzim sakarifikasi adalah sebesar 17,38% dengan konsentrasi pati awal 30%. Yield terbesar pada penelitian ini adalah sebesar 58,53% dengan konsentrasi pati awal 30% menggunakan enzim glukoamilase untuk sakarifikasi dan mikroba Saccharomyces cerevisiae untuk fermentasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28087 | DIG - FTI | Skripsi | TK DAR s/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain