Computer File
Ekstraksi minyak dari biji alpukat untuk pembuatan biodiesel
Avocado oil merupakan minyak yang berasal dari buah dan biji alpukat. Tanaman
alpukat merupakan tanaman yang ada sepanjang tahun dan dapat tumbuh diberbagai
tempat. Minyak dari biji alpukat dapat digunakan sebagai salah satu bahan bakar alternatif
pengganti solar yang biasa disebut sebagai biodiesel. Biji alpukat merupakan salah satu
sumber biodiesel yang baik karena biji alpukat bukan merupakan bahan makanan(edible)
sehingga tidak terjadi persaingan antara bahan makanan dengan sumber energi alternatif.
Berdasarkan data biro pusat statistik (BPS), produksi buah alpukat cukup besar tiap
tahunnya, sehingga sisa biji dari buah alpukat dapat dimanfaatkan. Minyak dari biji alpukat
dapat diperoleh dari proses ektraksi dengan pelarut. Biodiesel dari minyak biji alpukat
memiliki kelebihan yaitu kandungan sulfur yang sedikit, sehingga pembakaran dapat
berlangsung dengan sempurna,emisi gas C02 dan CO dapat ditekan sehingga polusi udara
dapat dikurangi.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh dari jenis pelarut, dan
ukuran partikel terhadap ekstraksi minyak dari biji alpukat dalam rangka memproses
minyak menjadi biodiesel. Manfaat Penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik
minyak dari biji alpukat dan proses minyak menjadi biodiesel. Metode penelitian yang
digunakan adalah ekstraksi minyak dengan metode soxhlet dengan pelarut heksana,
isopropanol dan aseton dengan ukuran partikel -10+20, -30+40 dan -50+60 mesh. Minyak
tersebut kemudian dievaporator vakum untuk memisahkan pelarut dengan minyak. Minyak
ditransesterifikasi dengan metanol (1 :6) dan katalis NaOH(l%b minyak) pada suhu 60°C
selama 1 jam menjadi biodiesel.
Dari hasil penelitian, terdapat pengaruh antara jenis pelarut dan ukuran partikel
terhadap perolehan. Perolehan yang paling banyak dalam ekstraksi adalah dengan pelarut
aseton dan ukuran partikel -50+60 mesh. Berdasarkan mutu minyak yang baik adalah
minyak hasil ekstraksi biji alpukat dengan menggunakan pelarut heksana karena memiliki
angka asam yang lebih kecil. Biodiesel yang didapat memiliki angka asam 7,73, angka
penyabunan 193,55 , angka iodium 44,39 , gliserol total 20,92, gliserol bebas 3,49 dan
kadar ester 46,61 %. Biodiesel yang didapat belum memenuhi syarat biodiesel dari SNI.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skpsc395 | DIG - FTI | Skripsi | TK SUP e/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain