Computer File
Analisis hasil perhitungan tebal overlay metode IIRMS di bandingkan dengan metode lendutan studi kasus : jaringan jalan nasional Provinsi Sumatera Barat
Mengingat semakin terbatasnya dana dalam bentuk investasi maupun pemeliharaan jalan, maka untuk meningkatkan kinerja jaringan jalan diperlukan program
pemeliharaan dan peningkatan jalan yang tepat serta adanya desain tebal lapis tambah (overlay) perkerasan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tebal lapis overlay perkerasan lentur menggunakan melode HRMS dan hasilnya dibandingkan dengan tebal overlay metode lendutan pada jalan Negara di Propinsi Sumatera Barat. Perhitungan tebal overlay berdasarkan program HRMS menggunakan rumus HRODI yang merupakan fungsi dari ESA dan DEF, nilai DEF diperoleh berdasarkan parameter nilai IRI, AADT, SNC. Sedangkan metode lendutan dengan menggunakan lendutan berdasarkan nilai akumulasi beban sumbu sebelum overlay dan akumulasi beban sumbu setelah overlay. Dari hasil analisis perhitungan tebal overlay dengan metode HRMS dengan besar nilai kumulatif beban sumbu standar (ESA) yang digunakan adalah sebesar 0,10 juta sampai 9,51 juta, besarnya nilai lendutan (DEF) adalah 0,77 - 1,78 mm maka tebal overlay yang peroleh adalah berkisar 0,5 cm sampai dengan 2,5 cm. Sedangkan berdasarkan data lendutan FWD tahun 2000 terdapat 8 jalan dalam kondisi rusak berat (umur sisa telah habis) sehingga diperlukan pekerjaan rekonstruksi. Dan sebanyak 17 ruas
yang mempunyai nilai umur sisa pada tahun 2006 lebih besar dari kumulatif beban
sumbu standar yang direncanakan selama 10 tahun, sehingga tidak perlu pekerjaan
overlay. Serta sebanyak 20 ruas yang nilai kumulatif beban sumbu standar yang
direncanakan lebih besar dari nilai umur sisa tahun 2006, sehingga perlu adanya lapis tambah perkerasan (overlay) dengan tebal antara 0,5 sampai dengan 14,83 cm.
Evaluasi terhadap reliabilitas perencanaan (R) berdasarkan metode AASHTO
dapat disimpulkan perancangan tebal pelebaran dengan menggunakan metode HRMS
agar nilai kumulatif beban standar (ESA) pada akhir umur rencana dapat dicapai maka nilai reliabilitas perencanaan (R) berkisar antara 42,0% - 61,0%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes823 | T/DIG - PMTS | Tesis | 625.707 2 SYA a | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain