Computer File
Peranan activity-based costing systems terhadap perhitungan harga pokok produk dan penentuan harga jual:Studi Kasus pada CV Mutiara Mandiri
Fenomena globalisasi yang ditandai dengan keterbukaan dan meningkatnya arus informasi, telah meningkatkan kompetisi dalam dunia bisnis. Kondisi ini mengharuskan entitas bisnis untuk terus-menerus mencapai keunggulan kompetitif atas para pesaingnya, untuk bisa bertahan dan sukses dalam kompetisi yang ketat.Salah satu cara yang paling signifikan untuk selalu berada di depan pesaing adalah dengan memiliki informasi berkualitas untuk pengambilan keputusan, khususnya yang berkaitan dengan perhitungan harga pokok produk dan penentuan harga jual. Kemampuan perusahaan untuk menghadapi persaingan tercermin dalam harga jual produknya. Metode sederhana dalam mengalokasikan biaya tidak langsung kepada produk dengan asumsi bahwa biaya tersebut meningkat seiring dengan pertumbuhan volume produksi, akan mendistorsi harga pokok produk dan pada akhirnya harga jual. Pada kenyataannya, biaya tidak langsung tidak bergerak seiring dengan pertambahan jumlah produksi. Di sinilah Activity-Based Costing System memainkan peran krusial, dengan menghubungkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan dengan biaya yang dikonsumsinya.
Berangkat dari pemikiran tersebut, penulis melakukan penelitian yang berjudul "Peranan Activity-Based Costing System Terhadap Perhitungan Harga Pokok Produk Dan Penentuan Harga Jual (Studi Kasus Pada CV Mutiara Mandiri)". Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perhitungan harga pokok produk dan penentuan harga jual di CV Mutiara Mandiri, lalu menunjukkan bagaimana harga pokok produk bila dihitung dengan Activity-Based Costing System dan bagaimana harga jual ditentukan berdasarkan informasi tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai karakteristik dari variabel-variabel objek penelitian, dengan cara mengklasifikasi, menganalisis, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV Mutiara Mandiri memiliki sistem pembebanan biaya sederhana yang tidak membebankan seluruh biaya tidak langsung kepada produk dan membebankan sebagian dengan pemacu biaya yang volume-related. Sistem pembebanan biaya tersebut menghasilkan harga pokok produk yang terdistorsi. Penerapan activity-based costing system menunjukkan bahwa seluruh produk yang diteliti mengalami undercosted. Undercosted terjadi dalam rentang 9-17% antara perhitungan harga pokok produk oleh CV Mutiara Mandiri dan perhitungan activity-based costing system. Produk-produk yang mengalami undercosted tersebut menyebabkan penyajian laba yang terlalu besar dalam rentang 25-142%, apabila laba dihitung dari barga jual yang ditetapkan CV Mutiara Mandiri dan perhitungan harga pokok produk dengan activity-based costing system. Salah satu dari produk-produk yang mengalami undercosted tersebut ternyata memberikan kerugian bagi CV Mutiara Mandiri.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4480 | DIG - FE | Skripsi | AKUN GID p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain