Computer File
Pengaruh perendaman penyangga fosfat terhadap perolehan dan karakteristik minyak atsiri hasil distilasi uap kulit dan daun jeruk purut
Jeruk Purut (Citrus Hystrix DC) sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia.
Jeruk purut penggunaannya masih terbatas, karena hanya digunakan sebagai rempah-rempah.
Akan tetapi daun dan kulit jeruk purut mengandung minyak atsiri yang
beraroma khas serta banyak disenangi banyak orang, minyak atsiri dapat diperoleh
dengan metode distilasi, dengan demikian daun dan kulit jeruk purut ini akan
memiliki nilai tambah.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan kondisi optimal untuk mendapatkan
perolehan minyak atsiri dari daun dan kulit jeruk purut dengan distilasi uap dan
menentukan karakteristik dari minyak atsiri daun dan kulit jeruk purut serta
menentukan apakah penyulingan uap dengan penyangga fosfat akan mempengaruhi
perolehan dan karakteristik minyak atsiri.
Penelitian ini diawali dengan penyiapan kulit dan daun jeruk purut. Jeruk purut dan
daunnya dimasukkan ke dalam lemari es dengan tujuan agar kulit jeruk purut dan
daun jeruk purut tetap segar. Sebanyak 3 kg daun dan kulit jeruk purut disiapkan,
kemudian didistilasi uap hingga minyak atsiri tidak dihasilkan lagi. Minyak atsiri
hasil distilasi uap dianalisis menggunakan kromatografi gas-cair untuk mengetahui
kadar dari komponen-komponen dalam minyak atsiri. Selanjutnya dipelajari apakah
ada pengaruh dari waktu distilasi dan perendaman dengan penyangga fosfat terhadap
perolehan dan karakteristik dari minyak atsiri daun dan kulit jeruk purut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah laju kalor 5,7 lebih baik dibandingkan dengan
laju kalor 2,1 kBtu/jam dari segi perolehan maupun waktu distilasi untuk daun dan
kulit jeruk purut. Komponen yang memiliki kandungan tertinggi dalam minyak atsiri
daun jeruk purut adalah : 1. Sabinen, 4. Sitronella, 7. Sitronelol, 8. Sitronelil Asetat,
9. Geranil Asetat. Komponen yang memiliki kandungan tertinggi dalam minyak atsiri
kulit jeruk purut adalah: l.alpha-pinen, 2.Sabinen, 3.linalil asetat, 5.Limonen, 8.Linalool,
9 .sitronelal, 1 0. terpeneol, 11. alpha-terpeneol, 12 .sitronelol. Penggunaan penyangga fosfat
pada distilasi dengan daun jeruk purut tidak memberikan perolehan yang signifikan.
Penggunaan penyangga fosfat pada distilasi dengan kulit jeruk purut memberikan
perolehan yang signifikan. Penggunaan penyangga fosfat tidak mempengaruhi karakteristik minyak atsiri daun dan kulit jeruk purut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21944 | DIG - FTI | Skripsi | TK SUD p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain