Computer File
Pengaruh konsentrasi H2O2 dan suhu perendaman pada proses pretreatment dalam pembuatan bioetanol dari sekam padi
Oleh karena menipisnya cadangan minyak bumi, dikembangkan sumber
energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah
bioetanol. Pada umumnya bioetanol diproduksi dari bahan baku yang
mengandung pati, seperti singkong, jagung, ubi. Akan tetapi bahan-bahan tersebut
juga merupakan sumber makanan sehingga dapat mengganggu siklus pangan.
Pada penelitian ini, akan digunakan sekam padi sebagai bahan lignoselulosa
dalam pembuatan bioetanol.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari proses pretreatment
sekam padi dengan NaOH 0,5% selama 2 jam pada suhu 5 5°C dan H202 0,5%,
1%, 2% selama 6 jam pada suhu 25°C, 45°C, 5 5°C dan pH 11,5 untuk
mendegradasi lignin yang terkandung, mempelajari hidrolisa selulosa hasil
pretreatment dengan enzim selulase untuk mengubah menjadi glukosa, dan
mempelajari fermentasi dengan ragi roti (Saccharomyces cereviseae) untuk
mengubah glukosa dari proses hidrolisis menjadi etanol. Manfaat dari penelitian
ini adalah memperluas wawasan tentang proses produksi bioetanol dari sekam
padi secara optimal dan menambah pengalaman penelitian dalam memproduksi
bioetanol dari sekam padi.
Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap
pembentukan selulosa dari proses pretreatment, tahap pembentukan glukosa
melalui proses hidrolisis selulosa, dan tahap pembentukan etanol dengan
fermentasi glukosa secara anaerob. Pretreatment dilakukan dengan merendam
sekam padi dengan NaOH 0,5% selama 2 jam pada suhu 55°C dan H202 0,5%,
1%, 2% selama 6 jam pada suhu 25°C, 45°C, 55°C dan pH 11,5. Setelah
dinetralkan dengan H2S04, selulosa dibilas dengan aquades dan dikeringkan.
Kadar selulosa dianalisa dengan metode Norman-Jenkins dan kadar lignin
dianal isa dengan metode Klason. Sampel yang telah kering dihidrolisis dengan
enzim selulase dan buffer sitrat pH 4,8 pada suhu 50°C dan diinkubasi selama 1
hari. Kemudian diambil cairan yang mengandung glukosa hasil hidrolisis untuk
digunakan pada proses fermentasi. Kadar glukosa dianalisa dengan metode
Nelson-Somogyi. Cairan yang mengandung glukosa tersebut difermentasi secara
anaerob dengan Saccharomyces cereviseae selama 3 hari pada suhu 3 3 °C. Dari
hasil penelitian diperoleh konsentrasi H202 dan suhu terbaik adalah 2% dan 5 5°C
karena pada suhu dan konsentrasi H202 tersebut mampu mendegradasi lignin
secara maksimal. Etanol yang diperoleh sekitar 3,2-3,9 mL dengan kadar sekitar
2, 7-3,4%. Variabel yang berpengaruh dalam proses pretreatment sekam padi
dengan NaOH dan H202 adalah konsentrasi H202 dan temperatur proses yang
digunakan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp22004 | DIG - FTI | Skripsi | TK SET p/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain