Computer File
Pemrograman desain tebal perkerasan lentur dengan metode AASHTO dan Bina Marga menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0
Di Indonesia, desain tebal perkerasan lentur menggunakan SNI 1732 - 1989 - F. Metode lain yang sering dijadikan referensi adalah metode AASHTO 1972.
Proses desain akan menjadi lebih efektif jika dilakukan dengan bantuan komputer. Dengan menggunakan program komputer, proses desain menjadi cepat dan akurat.
Prosedur desain tebal perkerasan lentur untuk metode AASHTO dan Bina Marga sama, hanya berbeda pada cara perhitungan nilai Angka Ekivalen (E), serta cara perhitungan Wls dan LER.
Nilai Wls pada nomogram AASI-ITO dan nilai LER pada nomogram Bina Marga memiliki hubungan yang linear. Hal ini menyebabkan nilai ITP pada metode Bina Marga dapat diketahui dengan menggunakan rumus milik metode AASHTO.
Nilai SN Asumsi awal yang diambil tidak terlalu berpengaruh pada jumlah iterasi, karena pada iterasi pertama, nilai SN yang dihasilkan sudah mendekati SN akhir.
ITP yang dihasilkan dari perhitungan dengan metode Bina Marga tidak sama dengan SN yang dihasilkan oleh perhitungan dengan metode AASHTG, karena cara perhitungan Angka Ekivalen (E) serta W18 dan LER yang berbeda antara kedua metode.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16785 | DIG - FTS | Skripsi | TRANS WIL p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain