Computer File
Analisis angka ekivalen pada perkerasan kaku dengan metode mekanistik empiris
Kerusakan (retak) akibat pengulangan beban adalah satu kriteria kerusakan pada perkerasan kaku. Jumlah pengulangan beban yang menyebabkan retak tersebut dapat diprediksi dari tegangan tarik yang terjadi pada pelat perkerasan (medode mekanistik empiris). Perbandingan antara jumlah pengulangan beban sumbu standar dengan pengulangan beban sumbu tidak standar yang mengakibatkan kerusakan menghasilkan angka ekivalen.
Perhitungan tegangan tarik pada pelat dilakukan dengan menggunakan program KENSLABS untuk berbagai kombinasi tebal pelat beton, panjang pelat, nilai modulus reaksi tanah dasar, letak beban, jenis dan besarnya beban sumbu. Tegangan maksimum dari kombinasi letak beban yang digunakan untuk analisis. Dari analisis tegangan tarik diperoleh tegangan tarik semakin kecil jika panjang pelat,tebal pelat,dan nilai modulus reaksi tanah dasar semakin besar.
Analisis angka ekivalen menghasilkan angka ekivalen ywg berbeda-beda untuk suatu beban sumbu tertentu yangg tergantung pada tebal pelat dari nilai modulus reaksi tanah dasar. Hal ini berbeda dengan angka ekivalen AASHTO (1993) yang hanya tergantung pada tebal. Berdasakan rumus Darter, et 21. (1977), angka ekivalen akibat beban sumbu tunggal (lebih kecil dari 18 kips) akan membesar jika nilai modulus reaksi tanah dasarnya membesar. Untuk beban sumbu tunggal yang besarnya lebih dari 18 kip angka ekivalen akan bertambah jika nilai modulus reaksi tanah dasarnya berkurang. Analisis yang dilakukan pada sumbu ganda menunjukkan bahwa angka ekivalen akan jika nilai modulus reaksi tanah dasanya membesar. Sedangkan dengan rumus Darter, et 2A. (2002) di peroleh hasil yang bertolak belakang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16899 | DIG - FTS | Skripsi | TRANS DWI a/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain